Oke, gw terinpirasi buat tulisan ini setelah nemenin nyokap nonton sinetron di tv dari jam 7 ampe 10 tadi malam. Setelah menyaksikan sinetron yang ditayangkan, dan pengalaman gw yang kadang-kadang gak sengaja menonton. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa produser dan sutradara sinetron di Indonesia adalah seorang yang boleh dibilang psycho. Hal ini dikarenakan hobinya yang menyiksa tokoh dalam sinetron yang dibuatnya.
Hasilnya, gw tulis dalam artikel berupa 1001 penderitaan yang dialami tokoh sinetron (hampir semua sinetron). Berikut penderitaan tersebut:
1. Ketuker sewaktu bayi, biasanya yang tadinya anak orang kaya, ketuker menjadi anak orang miskin. Ironisnya, di sebagian sinetron yang ditayangkan, kedua anak yang tertukar ini biasa ketika dewasa berhubungan. Entah itu sebagai pasangan yang saling suka, atau saingan dalam memperebutkan sesuatu (biasanya memprebutkan pasangan)
2. Punya orang tua (entah ibu atau bapak, kandung ataupun tidak yang kejamnya minta ampun (ampuuunnnn!!!). Anehnya orang tua disini menyiksa anaknya tanpa rasa kemanusiaan, dan tidak sadar kalau itu anak sendiri. (dan ini lah yang menginspirasi sejumlah orang tua jadi psycho)
3. Menderita buta di tengah-tengah cerita. Ya inilah salah satu penderitaan yang dipakai oleh produser, kalau sudah kehabisan akal dalam menyiksa sang tokoh utama. Tapi gak usah khawatir, nanti juga sang tokoh utama akan sembuh dari kebutaan.
4. Hilang ingatan. Kalau penderitaan ini biasanya akan diberikan kepada sang tokoh ketika hampir merasakan kebahagiaan. Kunci yang dipegang sutradara disini adalah, jangan sampai dia bahagia.
5. Kecelakaan. Yang ini biasanya disertai dengan penderitaan hilang ingatan, atau menderita buta, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Bahkan terkadang sang tokoh pun menderita lumpuh.
Oke sekian penderitaan yang saya temukan, mungkin nanti bisa ditambah. Loh kok beda sama judulnya, katanya ada 1001??
Yah karena sedang membicarakan sinetron, maka judulnya juga lebay kayak topik yang dibahasnya.
0 komentar:
Posting Komentar